MANIPSCO Telegram 5217
Forwarded from Timmy Fess
Pada tanggal 28 Agustus 2025, ribuan buruh dan anggota serikat pekerja dari seluruh Indonesia melakukan unjuk rasa secara serentak. Aksi yang digelar di Jakarta dan berbagai kota besar ini menjadi penanda ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Para demonstran menuntut enam poin utama:
1. Penghapusan sistem outsourcing dan penolakan upah murah
2. Penghentian PHK dan pembentukan satuan tugas penanganan PHK
3. Reformasi perpajakan sektor ketenagakerjaan:
- Penetapan PTKP Rp7,5 juta per bulan untuk buruh
- Penghapusan pajak pesangon, THR, dan JHT
- Penghapusan diskriminasi pajak terhadap perempuan menikah
4. Pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law
5. Pengesahan RUU Perampasan Aset untuk pemberantasan korupsi
6. Revisi RUU Pemilu untuk redesain sistem pemilu 2029


Aksi yang berpusat di depan gedung DPR-RI ini justru direspons dengan kekerasan. Polisi menggunakan meriam air, gas air mata, dan kendaraan Barracuda untuk membubarkan massa. Aparat melakukan pengejaran dengan menggunakan kekuatan dan senjata api secara berlebihan dan tidak proporsional. Puncaknya, kendaraan lapis baja yang dikemudikan oleh polisi secara sembrono dan menerobos kerumunan hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Peristiwa ini membuktikan bahwa kita tengah berada dalam situasi darurat kemanusiaan. Aparat yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung masyarakat, justru berubah menjadi ancaman. Kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul secara damai merupakan hak konstitusional yang dijamin UUD 1945. Setiap bentuk kekerasan terhadap hak-hak tersebut merupakan pelanggaran HAM berat yang tidak dapat ditoleransi. Setiap warga negara berhak memperjuangkan kehidupan yang layak.

Kami mendorong seluruh Timmies untuk terus bersuara dan tidak diam membisu. Ingatlah bahwa setiap bentuk perlawanan, sekecil apa pun adalah perlawanan. Bagi yang ingin memberikan dukungan berupa donasi untuk tim medis dan massa aksi dapat menyalurkannya melalui http://bit.ly/medishumanies

#StopPoliceBrutality
2



tgoop.com/manipsco/5217
Create:
Last Update:

Pada tanggal 28 Agustus 2025, ribuan buruh dan anggota serikat pekerja dari seluruh Indonesia melakukan unjuk rasa secara serentak. Aksi yang digelar di Jakarta dan berbagai kota besar ini menjadi penanda ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Para demonstran menuntut enam poin utama:
1. Penghapusan sistem outsourcing dan penolakan upah murah
2. Penghentian PHK dan pembentukan satuan tugas penanganan PHK
3. Reformasi perpajakan sektor ketenagakerjaan:
- Penetapan PTKP Rp7,5 juta per bulan untuk buruh
- Penghapusan pajak pesangon, THR, dan JHT
- Penghapusan diskriminasi pajak terhadap perempuan menikah
4. Pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law
5. Pengesahan RUU Perampasan Aset untuk pemberantasan korupsi
6. Revisi RUU Pemilu untuk redesain sistem pemilu 2029


Aksi yang berpusat di depan gedung DPR-RI ini justru direspons dengan kekerasan. Polisi menggunakan meriam air, gas air mata, dan kendaraan Barracuda untuk membubarkan massa. Aparat melakukan pengejaran dengan menggunakan kekuatan dan senjata api secara berlebihan dan tidak proporsional. Puncaknya, kendaraan lapis baja yang dikemudikan oleh polisi secara sembrono dan menerobos kerumunan hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Peristiwa ini membuktikan bahwa kita tengah berada dalam situasi darurat kemanusiaan. Aparat yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung masyarakat, justru berubah menjadi ancaman. Kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul secara damai merupakan hak konstitusional yang dijamin UUD 1945. Setiap bentuk kekerasan terhadap hak-hak tersebut merupakan pelanggaran HAM berat yang tidak dapat ditoleransi. Setiap warga negara berhak memperjuangkan kehidupan yang layak.

Kami mendorong seluruh Timmies untuk terus bersuara dan tidak diam membisu. Ingatlah bahwa setiap bentuk perlawanan, sekecil apa pun adalah perlawanan. Bagi yang ingin memberikan dukungan berupa donasi untuk tim medis dan massa aksi dapat menyalurkannya melalui http://bit.ly/medishumanies

#StopPoliceBrutality

BY MANIPS.CO! OPEN 🪷




Share with your friend now:
tgoop.com/manipsco/5217

View MORE
Open in Telegram


Telegram News

Date: |

Although some crypto traders have moved toward screaming as a coping mechanism, several mental health experts call this therapy a pseudoscience. The crypto community finds its way to engage in one or the other way and share its feelings with other fellow members. During the meeting with TSE Minister Edson Fachin, Perekopsky also mentioned the TSE channel on the platform as one of the firm's key success stories. Launched as part of the company's commitments to tackle the spread of fake news in Brazil, the verified channel has attracted more than 184,000 members in less than a month. How to Create a Private or Public Channel on Telegram? Co-founder of NFT renting protocol Rentable World emiliano.eth shared the group Tuesday morning on Twitter, calling out the "degenerate" community, or crypto obsessives that engage in high-risk trading. Polls
from us


Telegram MANIPS.CO! OPEN 🪷
FROM American