tgoop.com/D_ALBATROSSSQ/37474
Last Update:
pergantian hari dalam kalender Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam sebagaimana pergantian hari dalam kalender masehi. Adapun kalender Jawa merupakan penggabungan sistem penanggalan hijriyah atau kalender Islam, kalender masehi, dan Hindu.
Konon, pada tahun 931 H atau 1443 tahun Jawa baru, yaitu pada zaman pemerintahan kerajaan Demak, Sunan Giri II telah membuat penyesuaian antara sistem kalender hijriah dengan sistem kalender Jawa. Ketika itu, Sultan Agung berkeinginan menyatukan masyarakat Jawa yang terpecah antara kaum abangan dan santri.
Untuk itu, pada setiap hari Jumat legi, dilakukan pengajian yang dilakukan oleh para penghulu kabupaten. Mereka sekaligus melakukan ziarah kubur dan haul ke makam Ngampel dan Giri.
Berangkat dari sanalah, 1 Muharram atau 1 Suro Jawa yang dimulai pada hari Jumat legi juga ikut dikeramatkan. Bahkan dianggap sial kalau ada orang yang memanfaatkan hari tersebut di luar kepentingan mengaji, ziarah, dan haul.
BY ππππππππ π'πππππππππ
Share with your friend now:
tgoop.com/D_ALBATROSSSQ/37474