Ingin kutanyakan pada hati,
bagaimana rasanya jatuh cinta sendirian?

— Detak Hening

Kian hari kita semakin akrab, namun bolehkah aku menaruh harap? Bahwa akrab kita sebagai pertanda untuk menetap.

— Detak Hening

kangen


/... ; ... ; ... ; .../


—renjana

Selamat pagi,
untuk kamu sang pemilik hati.

— Detak Hening

Maaf untuk diriku hari ini,
lagi-lagi kamu harus tak baik-baik saja.

— Detak Hening

be happy sunshine ♡

— Detak Hening

Mereka dua insan yang tak bisa bersatu
Yang tercipta hanya untuk saling mencintai
Bukan bersama selamanya
Yang tercipta hanya untuk di kenang
Bukan jadi cahaya dikala cinta meremang

— Vie

Lengkungan di bibir tak sengaja membawa belati. Salahkan semesta atau mereka yang berlebihan. Atau mereka yang terlalu banyak menyantap candaan payah seperti tong kosong berisi air tuba?

— Vie

haloo detak in here, mau denger lagu galau bareng nggak?

mau pasti ahahaha

sebelum aku kirim lagunya, coba spill dong lagu galau favoritmu di komentar

mengapa tuhan pertemukan kita yang tak mungkin menyatu

Loving you was young, and wild, and free
Loving you was cool, and hot, and sweet
Loving you was sunshine, safe and sound
A steady place to let down my defenses
But loving you had consequences

If this is my last night with you,
hold me like i'm more than just a friend

aku egois. aku maunya kamu bahagia sama aku, bukan sama yang lain

Please please don't say good bye

bahagia ya dengan atau tanpanya aku.

segini dulu ya lagunya, jaringannya lagi ngambek

Juni sudah pergi,
meninggalkan kisah yang tak terdefinisi,
katanya ia akan kembali
namun, apakah akan ada pertemuanku dengan Juni lagi?

Sekiranya kalimat itu yang menggema di kepala.
Menyadarkan tiap insan bahwa jeda semesta itu tak ada,
waktu tak lumpuh, namun tak bisa aku rengkuh.
Ia hanya menunggu penghuninya untuk sembuh.

Juli, mauku tak banyak.
Aku harap aku tidur nyenyak tanpa ditemani sesak,
jika ia masih mengikuti, beri saja aku sedih secukupnya.
Agar bahagiaku tak semakin terkikis, hanya menciptakan tangis.

Jangan hadirkan mimpi buruk walau aku tak memejamkan mata,
sebab ragaku tak kuasa untuk kembali patah dan kembali dalam pura-pura.
Aku harap, kamu mau mendengarnya.

Selamat datang kembali, Juli.

— Detak Hening